Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Lama Tak Bersua, Benarkah Ini Medan? Eh beneran ini Indonesia??

Ini Medan Bung !! 15 hari jelang Ramadhan, saatnya menebar serbuk Fundraising ke berbagai cabang. Setelah sepekan lalu menabur benih ilmu di Riau, kini saatnya Medan. Horas !! "Daboy tugas ke Medan ya" ucap mbak Novi dengan nada wibawa, Manager Human Capital Dompet Dhuafa. Baru saja rasanya kemarin berbagi pengalaman dengan teman-teman fundraising Riau. Atau kami biasa menyebut dengan sahabat ramadhan. Alhamdulillah hari ini ada kesempatan yang sama ditempat lain. Meski harus gadaikan 2 pekan berturut melepaskan waktu main dengan raziq. Eh btw, Adakah yang tau pengertian fundraiser? Yaps. Mirip-mirip marketing lah. Kalau marketing (bisa jadi) mencari profit untuk dirinya dan perusahaan, tapi fundraising menghimpun dana untuk pemberdayaan ummat dan membantu sesama. Mau dapat penghimpunan berapapun mah, gak ngaruh seketika bisa dapat bonus gede, hihhi. Apa bedanya fundraiser dengan amil? Sederhananya gini, Fundraiser adalah Amil yang melakukan marketing. Tapi Amil be

Air Mata Mekkah, Jatuh Di Qatar (1)

"Mas boy, antum bersama mbak desi ya untuk dampingi Kak Seto dan Dokter Lula ke Qatar akhir bulan depan", ujar mas Putra - General Manager DD yang saat masih bertugas dulu. Menjadi keberuntungan berada dalam divisi Fundraising Infak selama setahun kemarin. Didalamnya ada departemen International Partnership. Departemen ini bertugas menggali potensi donasi Kemanusiaan dan Ziswaf di berbagai belahan dunia. Kebahagiaan lain berada dalam gerbong besar lembaga ini yang sudah memiliki 5 cabang Luar Negeri; Hongkong, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang Qatar, menjadi bagian rencana tindak lanjut atas pembukaan cabang di masa depan - mungkin. Akhir Februari tahun lalu menjadi saat tak terduga, saat saya ditugaskan lembaga untuk mengawal Kak Seto melakukan Fundraising di Qatar. Caranya, memberikan seminar kemudian melakukan donasi langsung dan lelang kemanusiaan untuk program Dompet Dhuafa di Palestina. Di saat yang sama, mbak Desi mengawal Dokter Lula Kamal dalam

Parmugari Fly Emirates dan Singapore Airlines, Berikan Materi kepada Relawan Zakat

Gimanaa, seneng gak? Seneeeeng pak. Jawab ratusan relawan Zakat di gedung Pasca Sarjana UMY kemarin. Pak Aziz, adalah sosok yang berada dihadapan mereka. Kali pertama bertemu, rasanya masih belum percaya kalau beliau Muslim yg Taat. Bermata sipit, rapih, dan perawakan mirip sekali dengan orang2 bagian asia timur. "Tugas pertama yang harus anda lakukan adalah, membangun PRIDE pada diri anda sendiri. Bahwa anda seharusnya bangga menjadi Amil Zakat. Sebagai muslim, saya pun bangga punya Dompet Dhuafa yang sudah banyak berbuat dan mendunia", ujar pak Aziz saat pertemuan pertama kami di Gedung Ciputat waktu itu. Bulu kuduk berdiri, dan membuat pikiran ini seperti terhenti berpikir karna merenung. Subhanallah, senang rasanya dipertemukan dengan Pak Aziz. Seorang profesional yang tiba2 hadir ke Dompet Dhuafa untuk bantu memperbaiki apa2 yang kurang dalam diri kami. Pengalamannya jangan ditanya, pernah di perusahaan minyak hingga perusahaan produk International sudah khatam olehn

Jangan Maju Sekarang Pak Sandiuno !!

Kali kedua bertemu Sandiaga Uno. Sosok tampan, senyum mengenang, dan idaman setiap wanita mungkin. Kedermawanannya sebagai muslim juga sudah perlu ditanya. Sebagai amil zakat, kami paham betul betapa sisihan harta kebaikannya terpotong rapih dalam setiap tahunnya. Pertama sekali bertemu adalah saat menyambangi beliau di lapangan golf milik sendiri yang berdomisili di wilayah Senayan Jakarta. Saat itu kami hendak mengambil gambar (foto) untuk dijadikan visual kampanye "Ayo Bantu Gizi Buruk". Namun sayang, tidak jadi naik karna langkah beliau yang melaju menjadi bakal calon DKI 1. Hal yang memang tidak boleh dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Saya Boy, dari Dompet Dhuafa pak, "ujar saya sembari menjabat pertama kali tangan beliau". Selang 3-4 detik, beliau mengenalkan diri. "Saya Sandi, penggemar Dompet Dhuafa". (Tetiba terlepas senyum dari saya). Tak menyangka, sosok yang memang sangat humble. Tergambar dalam pertemuan tersebut. Hal tersebut pula yang jug

Suatu Saat Jika Tak Disini...

Suatu saat jika aku tak disini lagi, aah pasti akan sangat rindu. Suatu saat jika aku tak disini lagi, aah pasti ada yang kurang. "Baru malam takbiran kemarin ngerasain dirumah bro, tapi malah jadi kerasa ada yang kurang. Apalagi hiruk pikuknya ramadhan, aah kangen juga" curhat salah seorang teman mantan amil DD saat ketemu gak sengaja di daerah kuningan. Laki-laki sederhana, berbadan kurus yg 'begitu-begitu' saja sejak dulu. Hobinya lari dan gowes. Sekarang melanglang nasibnya di salah satu NGO International asal UK. Tak sengaja betul, bertemu lepas magrib di kawasan kuningan. Banyak hal yang beliau ceritakan, banyak inspirasi yang tercecer malam kemarin. Soal disiplinnya orang asing, dan detailnya mereka dalam merancang program kemanusiaan. "Tapi tetep boy, suasana di DD itu emang bikin kangen", tambahnya. Hari kemarin jelang sebulan menuju Ramadhan. Menghitung hari, memilih konter, menunjuk placement media yang pas, dan menyusun material visual yang