Langsung ke konten utama

Backstage : Kejebak Untung

Setelah usai dan terbilang sukses pada Halal Bihalal Tokoh dan elemet ummat 1436 H lalu, tahun ini kembali diadakan. Ada beban moral yg lebih kuat di tahun ini. Pak Ahmad selaku Presiden Direktur DD disematkan sebagai ketua pelaksana acara. Sebulan panitia disiapkan, dibagilah tugas masing-masing.

Hingga akhirnya H-2 acara, semua ornamen acara sudah sangat baik disiapkan oleh teman2 muda Dompet Dhuafa. Ada satu hal yg masih ganjal, MC cowok untuk mendampingi Mbak Terry Putri belum siap. Syahrul gunawan, steni agustav dan beberapa Volunteer DD coba diupayakan. Namun tetiba jelang dua hari semua berhalangan. Munculah nama Ricky perdana. Sontak LO yang bertugas segera hubungi.

Sore, jelang sehari perhelatan, saya dihubungi oleh mas Affan - floor director acara nanti. Bernego untuk memenuhi kuota MC yang rupanya belum ditemukan. Tak lama terdengar suara mas Romi - General Manager Corporate Secretary DD. "Mas boy, mohon maaf sebelumnya. Melihat situasi, sepertinya kita tidak ada budget untuk mencari MC lagi. Jadi berharap mas Boy bisa dampingi terry putri untuk jadi MC", ujar mas Romi yg bernada lembut. Tanpa pikir dalam, "Bismillah deh mas. Ane sami'na wa ato'na aja kalau memang keadaannya begitu". Respon saya seketika.

Maklumlah, seribu rupiah pun yang keluar dari rekening Dompet Dhuafa harus dalam-dalam kami pertimbangkan. Alasan kuat tersebut yang membuat saya pendek pikir untuk terima pinangan. Meski sesungguhnya, lama tidak pegang mic dan kawal acara alhasil membuat saya agak sungkan naik panggung (kini).

"Wah, mas boy mukanya biasa aja sii. Tegang banget", simpul Ari (tim penerima tamu DD) di siang sebelum acara. "Ciee daboy, pasangan sama terry putri". Tak lama, mbak Tanty (panitia acara) coba menggoda.

Diantara hiruk pikuknya persiapan seluruh elemen, termasuk didalamnya mas adi, mbak reita, bang shofa yg standbye sejak semalam, saya coba mencari pojok hening untuk menenangkan diri sesaat.

Terpikir, saya membuka youtube dan mencari-cari referensi menyoal Master of Ceremony. Termasuk saya buka (kembali) video pak Anies Baswedan, sosok public speaker yg tenang dan teratur. Sudah lama diam-diam saya banchmark gaya beliau, termasuk saat ingin presentasi skripsi 6 tahun lalu.

Selang menjelang, tibalah pkl.18.00 wib. Mbak Farida, selaku pendamping MC (termasuk saya) infokan, "daboy, mbak terry udah dateng. Keruang belakang ya sekarang".

Saya segera selesaikan sholat magrib dan touch up sedikit oleh mak Novi (HRD DD yg sekaligus menjadi make up artist dadakan). Sehabis batalkan shaum, saya segera melaju ketempat mbak terry meruang.

"Haloo mas Boy, saya terry". Sambut mbak terry sembari menawar tangannya untuk bersalaman. Tanpa diduga, mantan Host acara2 olahraga ini relatif sangat cair. Tidak ada indikasi kesombongan. Sekitar 15 menit kami berdiskusi, rasanya tidak ada kendala berarti. Beberapa saya arahkan kuat, untuk beliau yg lebih banyak mencuap. Maklumlah, saya mah apa atuh :).

Tibalah pkl.19.40 wib. "Ayo mbak terry dan mas boy. Kita siap-siap", ajak mbak farida.

Saat menghadap peserta, para tokoh sudah nampak hadir rupanya. Pak Akbar Tandjung sudah rapih dikursinya bersama Ust. Hidayat Nur Wahid. Tak lama, audiens sambut hangat seorang eyang BJ Habibie hadir ditengah-tengah kami. Ketua KPK, dan banyak tokoh berada diantaranya. Termasuk didalamnya pak Amien Rais, Ust. Yusuf Mansyur, Sandiaga Uno hadirndi tengah acara berlangsung.

Sepasang mata memandang, untuk membuka acara dengan "Assalamualaikum Wr Wb, kami ucapkan selamat datang kepada Yang terhormat .... dan ....." sambut duet dadakan kami.

Subahanallah, sontak diri ini menjadi luluh saat Allah beri kesempatan memandu acara dihadapan para tokoh Bangsa dan Petinggi-petinggi negara. Lebih lagi, bonus duet dengan mbak Terry Putri yang sudah hatam soal begini-beginian. Ditengah acara, ada momentum pak Miing (pelawak dan anggota dewan) menyapa. "Kamu agak dilepas sedikit yaa suaranya. Dah bagus, tapi agak kurang dilepas sedikit", ujar Mas Miing. Woww.... hamdulillah dapet insight dari masternya.

Momentum acara utama, kami mengundang Eyang Habibie untuk memberi ceramah singkat. Papahan Paspampres mengantar beliau hingga ke panggung. Hingga akhirnya saya dan mbak terry sambut dengan senyum terbaik. Siapa sangka, Eyang menawarkan tangannya untuk bersalaman. Sontak saya sambut dengan cium tangan diatas panggung. Siapa sangka malam itu bersalaman dengan presiden ketiga RI. Segala Puji hanya MilikMu Ya Rabb. Aku mendapat jebakan untung malam ini.

Sami'na Waato'na.
Sesaat jelang tidur malam itu. Saya berpikir sejenak atas jebakan untung yang terjadi. H-2 saya masih berusaha keras untuk memgarahkan panitia agar Ricky Perdana dihubungi sebagai dampingan Terry Putri. Meski pada rapat terakhir saat itu saya sudah mulai terpojok untuk dijadikan MC. Namun, akhirnya saya mengikut instruksi lembaga.

Sami'na waato'na saya coba terapkan sejak kuliah dulu. Jadi ingat, saat masih di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sospol Unila. Saat (juga) terjebak untung diamanahkan menjadi pimpinan BEM FISIP dari HMI. Ada beberapa kader yg potensial dari internal himpunan. Dan entah kenapa, saya diperintahkan untuk menjabat dengan skenario yang ada. Tanpa melawan, saya coba manut. Dan alhamdulillah, diantara dinamika yang ada saya merasa banyak hal yang bisa dipelajari saat itu.

Terkadang, ada hal-hal yang pada akhirnya kita memang harus melakukan atas perintah pemimpin/atasan/suami. Bukan soal gak boleh hanya pasrah, tapi ada tatanan dan ajaran pada agama kita yang rupanya memang memerintahkan kita untuk Sami'na Waato'na. Keputusan pimpinan sudah dibuat, saatnya berselancar diatas keputusan. Wallahu 'alam.

Komentar

  1. cieeee... awas ada yg lempar kompor di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehhe,. yang dirumah harus mulai adaptasi terkait profesi baru suaminya #eh :)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Borgata Hotel Casino & Spa - Ticket Office
    Buy and sell tickets for 과천 출장샵 your next event at 경기도 출장샵 Borgata Hotel Casino & 김포 출장마사지 Spa. Borgata Hotel Casino & 광양 출장마사지 Spa tickets are no longer needed and can be purchased 포천 출장마사지 at  Rating: 3.2 · ‎3,266 reviews

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Time to Change

Fokus pada tujuan. Tujuannya terfokus pada manfaat. Manfaatnya tertuju fokus pada Ummat. Mungkin itu yang ada dalam kepala seorang Anies. Sebagai salah satu aktivis di jamannya. Anies bukan sendirian. Banyak sejawat yang sampe hari ini juga masih terus bergerak. Disaat beberapa rekan sejawat terus mengarus di jalur politik, Anies sibuk mengisi diri. Sekolah sampai Luar Negeri. Forum sana sini diikuti. Seminar lokal dan internasional dilakoni. Peserta aktif dan hadir dalam pembicara substantif.  Sebagai satu diantara dari banyak aktivis di jamannya, Anies memang agak aneh dan beda. Saat yang lain mengisi perjuangan di kursi² legislasi, Anies mengisi ruang grassroot mendirikan Indonesia mengajar. Dipaksa anak² muda menyaksikan anak indonesia yang tidak setara terhadap haknya. Agar mereka paham apa masalahnya, bukan melulu masalahnya apa. Salah seorang senior selalu berpesan, memahami masalah adalah setengah jalan untuk menyelesaikan masalah. Anies melakukan itu. Saat sebagian lainnya rek

Rumah Yang Membiru

Nampaknya belum hilang, memori saya beranjak dari kantor buncit awal Februari 2017 silam. Kampus hijau yang membuat saya "terlahir" untuk meneruskan perjuangan, sebagai seorang hamba. 7 tahun yang fantastis dalam fase kehidupan. =============================== Tok tok tok... "Mas Boy, ini laptop dan seluler beserta simcardnya ya. Login dan password sudah saya tuliskan di kertas kecil", ujar Human Resources (HR) Officer Yayasan Sayangi Tunas Cilik (sekarang Save The Children Indonesia). 7 Maret 2017. Satu bulan persis setelah meninggalkan rumah hijau. Setelah mbak HR pergi, saya membatin dalam hati. Keren sekali lembaga ini. Ini adalah poin pertama yang harus saya catat tentang pengelolaan Organisasi international. Cara sederhana lembaga memberi penghargaan kepada staf-nya. Bathin saya kemudian liar, nampaknya 3 tahun disini cukup. Dan saya catat satu per satu pelajaran baiknya sebelum nanti "pulang". 6 bulan kemudian saya tiba di Madrid, Spanyol. Padahal b

Gelanggang Ketenangan Duka Mas Helmi

Seusai membawa ambulans sendiri dari rumah sakit ke rumah duka untuk hantar Almarhum adik kandungnya, mas Helmi menyampaikan ada indikasi malpalraktek di RS daerah Jakarta, tempat adiknya dirawat selama 12 hari. Lembaga Bantuan Hukum Dompet Dhuafa sudah dikontak dan akan bantu advokasi kasus adiknya mas Helmi ini. Terlepas dari itu, Rumah duka ada di gang kecil. Ayahnya yg seorang pedagang buku dan madu sampaikan terima kasih kepada DD. Persepsi muncul saat saya diskusi kecil dengan ayahnya. Dugaan saya, banyak nilai2 filosofis yg ditanamkan kepada anak2nya. Kembali ke Mas Helmi, anak pertama dari empat bersaudara. Baru saja lulus tes magister di Universitas Indonesia. Beliau masuk ke Dompet Dhuafa sebagai Karyawan Project, Asisten Manager Kantor DD Cabang Pembantu Jakarta Utara dan Jakarta Pusat enam bulan lalu. Pagi ini membuat saya tertegun. Diantara huru hara harapan kenaikan gaji dikantor, ada syukur mendalam  bertemu orang seperti mas helmi. Sosok yg penuh kecukupan dan rasa s