Gimanaa, seneng gak?
Seneeeeng pak. Jawab ratusan relawan Zakat di gedung Pasca Sarjana UMY kemarin.
Pak Aziz, adalah sosok yang berada dihadapan mereka. Kali pertama bertemu, rasanya masih belum percaya kalau beliau Muslim yg Taat. Bermata sipit, rapih, dan perawakan mirip sekali dengan orang2 bagian asia timur.
"Tugas pertama yang harus anda lakukan adalah, membangun PRIDE pada diri anda sendiri. Bahwa anda seharusnya bangga menjadi Amil Zakat. Sebagai muslim, saya pun bangga punya Dompet Dhuafa yang sudah banyak berbuat dan mendunia", ujar pak Aziz saat pertemuan pertama kami di Gedung Ciputat waktu itu.
Bulu kuduk berdiri, dan membuat pikiran ini seperti terhenti berpikir karna merenung. Subhanallah, senang rasanya dipertemukan dengan Pak Aziz. Seorang profesional yang tiba2 hadir ke Dompet Dhuafa untuk bantu memperbaiki apa2 yang kurang dalam diri kami. Pengalamannya jangan ditanya, pernah di perusahaan minyak hingga perusahaan produk International sudah khatam olehnya.
Satu tim dengan beliau, dialah kak Cyin. Atau mbak Dyah. Kurang lebih 5 tahun di FLY EMIRATES, dan durasi waktu yang sama di SINGAPORE AIRLINES, tak membuatnya besar kepala. Senyum ramah dan ketulusannya dalam memberi ilmu "Service Exellent" tetap terpancar saat memberi materi dihadapan ratusan Relawan Zakat Dompet Dhuafa 1437 H.
Menjadi Trainner di Ratusan pegawai Perusahaan Retail International (Unilever) pun pernah digeluti. Baginya, misi hanya satu. Menjadikan relawan Zakat menjadi Peofesional. Agar Muslim bisa lebih dipandang, dan tak kalah dengan Fundraiser NGO-NGO international. Subhanallah.
Masih dalam satu bagian tim dengan Pak Aziz dan Mbak Dyah. Beliau mas Fakhrudi. Bergelar Doktor dan malang melintang menjadi dosen di Universitas Padjajaran, tak ada alasan untuk beliau untuk tidak semangat memberikan materi Komunikasi kepada relawan.
Benar kata orang. Orang Jahat nambah banyak, tapi orang Baik belum habis. 3 hari trainning, dengan puluhan materi dan ratusan ilmu yg ditebarkan. Bayarannya??
Bisa jadi dengan durasi 3 hari tersebut, biaya mereka mencapai ratusan Juta. Dengan Dompet Dhuafa? Rp. 0 (Nol Rupiah). Nol rupiah tersebut namun ndak lantas membuat mereka malas melatih.
Semoga makin tumbuh orang tulus untuk menebar kebaikan.
Komentar
Posting Komentar