Seeettt, ndak sengaja mata tertuju padamu. Sempat terfikir, apa benar ada fenomena bidadari turun ke bumi?!
Cantikmu sungguh mempesona siang itu. Mungkin karna tak lepas aliran air wudhu yg tak kau sapu, layaknya cerita Khodijah RA soal suaminya - Rosululloh Muhammad yg tak pernah menyapu air diwajahnya sesudah berwudhu.
Soal waktu itu. Aku ingat sekali, awal agustus di sebuah gedung daerah sudirman. Tepat di lantai 10, durasi 400 meter dari ruang pintu perusahaanmu. Dan jika tak salah ingat, usiamu 22 tahun. Tepat 2 bulan 8 hari jelang usiamu 23 tahun.
Yang menarik, lepas 8 hari setelah pertemuan pertama kita, kusisipkan niat baikku untuk mengAkadmu. Entah sadar atau tanpa, kau terima pinangku.
Wahai zat yang lembut hatinya, kini usiamu bertambah 3 sejak saat itu. Artinya, 3 tahun sudah kau tidur disampingku. 3 tahun pada akhirnya kumampu penuhi hasratku akanmu. Hasrat, untuk cium lembut keningmu saat setelah Sholat malam kita berdua. Hanya kau, aku, dan para malaikat. Tentu, sekarang ada raziq yang mengintip sendu dalam lelapnya. Malam yang selalu kuimpikan dari dulu saat sendiri. Aah, indahnyaaa...
Wahai zat yang membuatku teduh, hari ini usiamu bertambah. Artinya, ada nikmat Tuhanmu pula yang ditambah. Bersyukurlah, bersyukurlah, dan bersyukurlah.
Bersyukurlah, ada sehat yang Tuhan berikan. Bersyukurlah, ada keluarga yang mencintaimu. Bersyukurlah, ada rezeki yang tak putus untukmu. Bersyukurlah, ada duo lelaki yang menanti sadarmu saat kau lelap malam.
Wahai zat yang penyejuk hariku, doaku untukmu tak pernah lekang oleh waktu. Sisipannya selalu teraliri dalam setiap akhiran Sholatku.
Wahai zat yang bersinar, berbahagialah !!
Komentar
Posting Komentar