Lucyyy, kau dapat ta' artikel kerang ni?! "Teriak Pak Mhamod pada Managernya seketika, sembari memegang selembar surat laporan donasi dari DD". Bu Lucy tak lama datang dan merespon pertanyaan Pak Mhamod, (artikel apa boss?!) Ada surat dari Dompet Dhuafa berisi cerita tentang pengupas kerang.
Mengupas kerang mungkin merupakan hal yang sepele bagi banyak orang. Tapi bagi Elsa, mengupas kerang adalah bentuk semangatnya untuk dapat menyelesaikan pendidikan, sebagai proses menuju cita-citanya yang mulia: meningkatkan harkat keluarga"
Elsa, begitu teman-teman sebaya memanggil namanya. Ia berangkat sekolah setiap pagi, menyimak pelajaran dengan baik, mengerjakan tugas, dan bergegas pulang ketika waktu menunjukkan jam pelajaran berakhir. Pemilik nama lengkap Elsa Alvionita (13) ini bersyukur karena sekolahnya tak berjarak terlalu jauh dari rumah. Ketika tak punya uang untuk ongkos angkutan umum, Elsa bisa memilih untuk berjalan kaki.
Tak banyak yang tahu, Elsa memiliki tangan yang terampil mengerjakan pekerjaan yang tak biasa sebayanya lakukan. Sepulang sekolah, di saat teman-temannya memilih bermain, Elsa memilih untuk mengupas kerang. Kerang-kerang yang Elsa kupas merupakan titipan dari tetangganya. Walau tak banyak, Elsa bersyukur karena sang tetangga seringkali memberi upah atas usahanya mengupas kerang. Uang itu kemudian ia simpan untuk ditabung, atau kadang ia gunakan untuk membantu keperluan sehari-hari. Ibu Elsa merupakan buruh cuci sedangkan ayahnya mendapatkan penghasilan dengan menjajakan jasa angkutan becak.
Cerita tentang Elsa inilah yang seketika membuat salah satu Bos Perusahaan Sawit ini tergerak.
Kau buatlah sedekah sebelum puasa. (Bu lucy diam sesaat sembari mendengarkan Pak Mhamod lanjutkan perintah). Macam ni, saye tulis nama saye terus tulis jumlah sedekahnya. Call Mizi (Direktur Keuangan), Call Azhar (Manager Operasional) yang pada saat bersamaan sedang berada di Malaysia, call semua kau juga tulis mau sumbang berape. Minta semua tulis nama mereka dan sumbang. Takpe ta beri sekarang uangnya, bisa potong gaji nanti. "Lanjut Pak Mhamod dengan gaya melayunya yang masih semangat beri instruksi kepada Bu Lucy".
Selang beberapa menit, bu lucy merekap sedekah dari 10an karyawan yg ada dikantor dgn selembar kertas HVS dr Pak mhamod tadi. Tanpa terkecuali, termasuk satu2nya karyawan non muslim - Agnes.
Haah, kau sumbang pula agnes, "sontak Pak Mhamod yg ternyata jg baru tahu bahwa selama ini Agnes bersedia gajinya dipotong zakat".
Tidak lebih dari 15 menit, Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit dan berasal dari Tabung Haji milik Malaysia ini berhasil mengumpulkan lebih dari 20jt. Subhanallah..
Penyerahan Sedekah - Pak Tarmizi , Pak Mhamod, Ustd. |
Waaahh.. ini kantor saya nihh Daboy,, terima kasih for the review nya ya Pak ..
BalasHapus